Sabtu, 07 Juni 2014

Diam


Kadang semua tak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Contohnya saja dengan satu hal ini, CINTA. Sebagian orang menganggap bahwa cinta dimasa SMA hanya ‘cinta monyet’ saja. Entahlah! Siapa yang merumuskan itu semua mungkin dia belum merasakan akan hal ini.

Disaat itu aku baru menginjak kelas sebelas SMK dan kamupun baru menginjak kelas duabelas SMK. Kita berada disekolah yang sama hanya berbeda jurusan saja. Mungkin disaat itu hanya aku saja yang mengenal kamu. Mungkin hanya aku saja yang mengagumimu dan mungkin hanya aku saja yang mulai membuka hati ini. Entahlah! itu semua hanya peristiwa yang memuakan!

Mungkin aku yang salah memperhatikanmu dari jauh dan tanpa sadar semuanya berubah menjadi rasa kagum yang berlebihan. Sebelumnya aku tak pernah menyadari akan semua hal itu, hanya saja ketika aku melihatmu rasa ingin tau selalu menghantui. Iya aku tau! aku bodoh selalu mengagumimu secara diam-diam tak berani mengungkapkan kalau aku sayang sama kamu. Tapi tak bisakah kamu memperhatikan aku yang diam-diam mencintaimu ini?

Pernah aku merasa begitu akrab denganmu, semua itu bagaikan sebuah mimpi yang menjadi kenyataan. Saat itu semua terlihat hitam dan putih hanya saja ketika aku melihatmu tertawa begitu lepas tak mengerti bagaimana caranya hanya kamu saja yang berwarna, hanya kamu saja yang tak hentinya membuat aku terdiam untuk beberapa saat dan tersenyum malu. Tapi itu semua tak ada gunanya ketika hanya aku saja yang merasakannya, kamu tau saat ini aku begitu sakit! Sakit yang tak pernah aku rasakan sebelumnya. Rasa sakit ini begitu membekas sehingga mencapai puncaknya ketika aku mengetahui kamu telah dengan yang lain.
Bodohnya aku begitu percaya suatu saat kamu akan melihat pada perempuan yang diam-diam menyukaimu ini. Untuk saat ini, ketika air mata tak hentinya keluar kamupun tak sedikipun melihat ke arahku. Toloong! Bisakah kamu rasakan apa yang aku rasakan saat ini, begitu sakit ketika kamu dengan yang lain. Begitu perih ketika melihatmu tersenyum manis dengan penuh cinta sembari jemarimu menggenggam tangan lembutnya?

Oh iya aku lupa, aku hanya seorang pengagum tak tau diri dan tak tau malu berani mencintaimu dari jauh tapi ketika kamu dengan yang lain aku meratapinya. Ini sebuah kekecewaan dengan sebab yang tak jelas. Andai aku punya pengontrol hati, tak akan ku biarkan rasa sayang ini terbuka begitu lebar hanya untuk orang seperti kamu.

Dan hari ini, bersama tugas yang begitu membingungkan aku hanya bisa bilang ‘masih mencintaimu walau dari jauh’. Aku tau aku tak pantas berbicara seperti itu, hanya saja tak mungkin untukku untuk memohon untuk kamu mencintaiku. Tapi aku hanya minta satu hal darimu jangan pernah kamu memintaku untuk melepaskan rasa ini karna itu membutuhkan waktu dan pengorbanan yang lebih.

Dari pengecut yang tak tau diri
Yang masih menunggu kamu walau kamu tak pernah menyadarinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar